Minggu, 23 September 2012

PENYAKIT GIZI SALAH



 
BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Penyakit-penyakit gizi adalah penyakit metabolisma, mempunyai suatu rantai yang terputus pada lebih dari satu tempat. Penyakit-penyakit gizi salah disebabkan oleh manusia itu sendiri, karena tidak mencukupi zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti kebutuhan-oleh tubuh seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak , vitamin, dan mineral serta kurangnya kesadaran mayarakat untuk menyeimbangkan antara maknan yang dikonsunmsinya dengan yang dilakukan sehari-hari. Selain itu, factor kemiskinan juga menjadi penyebab timbulnya gizi-gizi salah. Ketidaksadaran masyarakat menjaga kesehatan mereka mengakibatkan berbagai kemunculan penyakit, seperti penyakit beri-beri karena kekurangan vitamin.
·         Rumusan Masalah
    1. Penyakit-penyakit gizi salah
    2. Sebab-sebab terjadinya penyakit-penyakit gizi salah
    3. Gejala-gejala penyakit gizi salah
    4. Tanda-tanda dari penyakit gizi salah
    5. Pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan akibat penyakit-penyakit gizi salah
  1. Tujuan
    1. Untuk mengetahui penyebab-penyebab gizi salah
    2. Menghindari penyakit-penyakit gizi salah dengan memenuhi zat-zat gizi
    3. Agar pembaca mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan karena gizi salah
    4. Memberi informasi tentang cara-cara mengatasi dan mencegah penyakit gizi salah



  1. Manfaat Penulisan
Menambah wawsan mengenai penyakit-penyakit gizi salah dan hal-hal yang  dapat merusak tubuh atau kesehatan serta mengupas secara detail facto-faktor apa saja yang menyebabkan penyakit-penyakit gizi salah.



























                                      BAB II
                             PEMBAHASAN

          PENYAKIT-PENYAKIT GIZI SALAH

Setiap bentuk gizi salah adalah suatu kelainan metabolisma yang mempunyai suatu rantai, yang mungkin terputus pada lebih dari satu tempat. Professor Himsworth yang menulis tentang “The Syndrome of Diabetes Mellitus and its Causes”, menunjuk kepada sindroma itu sebagai mempunyai: “philosofi tidak pada factor-faktor penyakit khusus, tetapi dalam suatu rentetan proses-proses phisiologik, yang jika terganggu pada titik manapun akan menghasilkan hambatan fungsi-fungsi tubuh yang sama”. Apa yang berlaku bagi diabetes akan berlaku pula bagi banyak penyakit-penyakit malnutrition.

  1. PENYAKIT-PENYAKIT KARENA VITAMIN-VITAMIN DALAM AIR, YAITU B-KOMPLEK:
1.Beri-beri dan Encephalopathy Wernicke

BERI-BERI
            Beri-beri sering kali timbul diantara kelompok-kelompok pekerja kasar karena memerlukan banyak kalori untuk pekerjaanya, dibandingkan dengan pekerja-pekerja ringan yang hanya bekerja di kantor-kantor atau di took-toko, meskipun diit(zat gizi/makanan)  mereka sama tetapi kwantitasnya kurang. Wanita pada saat kehamilan dan menyusui lebih mudah terserang penyakit beri-beri daripada waktu-waktu lainnya. Penyakit ini dibagi dalam tiga golongan, yaitu klinik, akut, subakut, dan khronik.
Beri-beri Akut
            Penyakit beri-beri akut timbulnya mendadak dengan sakit di daerah epigastrium, mual dan muntah-muntah. Gejala pertama tersangkutnya syaraf, mungkin berbentuk perasaan semutan bagian-bagian bawah kaki dengan bercak-bercak yang mempunyai perasaan merendah di daerah kulit tipis.
Beri-beri Subakut    
            Penderita penyakit ini secara perlahan-lahan kehilangan perasaan kulit dan tenaga di daerah kaki, meskipun dalam peristiwa-peristiwa berat, kedua lengan dapat juga diserang sehingga terjadi busung air yang timbul perlahan-lahan, biasanya dimulai dari pergelangan kaki.
Beri-beri Kering Menahun
            Penyakit ini berbentuk suatu kelumpuhan, terutama yng diserang bagian-bagian bawah tungkai dengan otot yang mengecil dan atrophic. Penderita penyakit ini merasakan perasaan dingin pada kaki, kaki sakit pada saat berjalan, dan juga adanya daerah-daerah permukaan kulit yang hilang perasaan.
Beri-beri pada Anak-anak
            Penyakit ini disebabkan karena diit ibunya kekurangan thiamin. Susu manusia mengandung 0,30 ug per gram, suatu kadar yang rendah bila dibandingkan dengan 0,45 ug per gram bagi susu sapi, dan bila kadar ini masih terus menurun  akan terdapat kemungkinan besar anaknya menderita beri-beri. Penyakit ini biasanya tampak setelah umur dua minggu sejak bayi dilahirkan. Untuk menghindari penyakit beri-beri ini, minumlah beberapa sendok Toddy per hari yang telah dipanaskan (Toddy mempunyai rupa yang sama dengan susu).

Encephalopathia Wernicke (Beri-beri Mental)
            Suatu sindroma klinik yang terdiri atas keadaan mental yang kabur. Peminum alcohol yang menderita kekacauan mental dengan menurunnya ingatan dan berakibat konfabulasi ternyata bersangkutan dengan polyneuritis yang menyebabkan kelumpuhan tangan atau kaki dengan perubahan-perubahan indra perasa dan hilangnya refleks-refleks dalam.
Pengobatan Beri-beri           
            Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan thiamin yang cukup, hal ini untuk mempertahankan cadangan yang diperlukan untuk metabolisme normal. Setiap kelebihan merupakan pemborosan atau mungkin juga merugikan karena mempunyai kecendrungan untuk menganggu keseimbangan diantara vitamin-vitamin lainnya. Para penderita yang diobati secara intensip dengan thiamin untuk beberapa minggu harus istirahat di rumah atau RS dan harus menerima makanan yang baik. Dengan makanan yang baik akan menyediakan cukup thiamin dan vitamin-vitamin lainnya, makanan yang baik mempunyai sifat seimbang yang sukar diusahakan dalam pengobatan.
2. Pelagra dan Hyporiboplavinosis
PELAGRA
            Timbulnya penyakit ini terjadi secara perlahan-lahan, penyakit ini ditandai oleh suatu atrophi umum dari seluruh jaringan didalam tubuh. Lapisan-lapisan permukaan kulit menjadi tipis dan tampak suatu dermatitis bersisik dan luka-luka dangkal. Terdapat atrophi dan penipisan selaput lendir pada saluran pencernaan yang berakibat sakit pada mulut dan diarrhoea yang sukar dihentikan. Perubahan-perubahan terjadi pula pada susunan syaraf pusat dan syaraf tepi yang berakibat dementia.
            Tanda-tanda yang terdapat pada kekurangan makan, yang disebabkan oleh defisiensi riboflavin, yaitu:
  1. stomotitis angularis
      pecah-pecah pada kulit sudut mulut
  1. cheilosis
bibir tampak merah mengkilat
  1. glossitis
lidah licin dan berwarna merah tua karena atrophi lapisan epithel
  1. dyssebacea
talg bendung didalam saluran-saluran kelenjar talg
  1. permatitis scrotalis
dermatitis bersisik dengan sedikit tempat-tempat lecet, pada tempat pergeseran kulit kantung pelir dengan kulit paha
      6.    mata berair, blepharitis, penglihatan kabur, dan vaskularisasi sclera
            Riboflavin, asam folat dan thiamin mempunyai nilai memyembuhkan bagi beberapa gejala pellagra yang tidak dapat diperbaiki oleh niacin.

3.Penyakit Gizi yang Menyerang Susunan Syaraf
Neuritis Retrobulbar
            Kelainan ini biasanya dimulai perlahan-lahan dengan kesulitan membaca yang semakin berat. Diit juga menunjukkan kekurangan-kekurangan, diagnose tergantung dari:
  1. hambatan ketajaman daya penglihatan
  2. terjadi suatu skotuma sentral
Istirahat dan diit diit yang baik akan menyembuhkan sebagian besar para penderita dengan neuritis retrobulbar, tetapi penglihatan tetap tergaggu untuk selamanya, dan beberapa penderita menjadi buta.  
  1. PENYAKIT-ENYAKIT KARENA DEFISIENSI VITAMIN-VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK
1.      Buta Senja dan Keratomalacia

Buta Senja karena Defisiensi Vitamin A
            Telah menjadi pasti secara klinik dan biokimiawi bahwa defisiensi vitamin A lambat laun akan menuju ke arah buta senja. Sinar matahari yang terang masuk ke dalam kamar yang mempunyai sinar yang jauh lebih rendah intensitasnya, bahwa barang-barang yang ada disana tidak dapat dilihat dengan nyata pada mulanya, tetapi setelah satu atau dua menit penglihatan mata menjadi  terbiasa. Dalam hal buta senja, adaptasi mata memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan keadaan normal, karena kekurangan vitamin A untuk pembentukan kembali zat rhodopsin dengan cepat.
            Beberapa jenis adaptomer telah dirancangkan untuk menentukan daya adaptasi gelap. Presedur ini terdiri atas tindakan sebagai berikut; dengan kepala dipertahankan pada suatu posisi tertentu, si penderita disuruh melihat untuk suatu waktu tertentu, yang diukur pada sebuah sumber cahaya yang kuat diketahui; sumber cahaya tersebut dimatikan dan pasien memandang permukaan yang diterangi oleh keripan sinar yang dikontrol oleh penutup cahaya sebuah kamera; kekuatan cahaya tersebut dapat diatur besarnya mula-mula lemah dan hampir tidak dapat dilihatm, setelah diperkuat perlahan-lahan sehingga orang percobaan ini mengatakan dapat melihat cahaya tersebut.

Keratomalacia 
            Keratomalacia banyak terlihat pada anak-anak golongan tidak mampu. Hal ini disebabkan oleh gizi salah, terutama pada waktu anak-anak disapih atau bila air susu ibu tidak keluar dan diganti dengan memberi bubur serelia. Terdapat angka kematian yang tinggi dan kebutaan pada anak-anak yang hidup dengan keadaan seperti itu.
            Metatlacia dan degenerasi epithel cornea memberikan kekeruhan yang diikuti oleh pertumbuhan pembuluh darah, odema dan terjadi infitrat sel-sel darah putih; nekrosis yang menuju pada perlukaan dan invasi bakteri, dilanjutkan dengan perusakan cornea akan mengakibatkan hypopyon dan akhirnya akan mengakibatkan kebutaan.
            Pengobatan keratomalacia bias dilakukan dengan memberi vitamin A. vitamin A harus diberikan melalui mulut dan juga diteteskan kedalam mata untuk menjaga jikalau terdapat penyerapan yang menurun pada anak yang sakit.
            Vitamin A terdapat pada ikan (kering atau segar), daging, hati, mentega, susu, telur, daun singkong, daun papaya, bayam, buncis, sawi, apel, jeruk garut, nanas, dan sebagainya.

  1. PENYAKIT SKORBUT
            Penyakit skorbut pada manusia karena kekurangan vitamin C, mengakibatkan cadangan makanan didalam tubuh berkurang, dan perubahan yang timbul pada permukaan kulit dan gusi berupa kelainan dalam polikel-polikel kulit, pembengkakan dan pendarahan kecil, bekas-bekas luka membengkak dan terjadi pendarahan serta mwngakibatkan serangan jantung.
            Pada tingkat-tingkat akhir penyakit ini terdapat pembengkakan prigresif gusi, terutama disekitar sisa gigi yang telah rusak. Terdapat suatu hipertrophi sedemikian rupa sehingga gigi itu hampir seluruhnya terkubur didalam suatu masa jaringan yang berwarna kebiruan, lunak, dan serupa jamur. Gigi-gigi dapat mrenjadi goyah dan copot.
            Skorbut pada tigkat yang paling berat, mungkin terdapat pendarahan pada hidung, paru-paru, kandung kencing, dan usus besar. Pendarahan di bawah kulit atau didalam otot-otot dapat memberikan pembengkakan berwarna kecoklatan yang nyeri.
            Penyakit ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi vitamin C yang terdapat pada sari buah, dan sayur-sayuran. Seperti jeruk, papaya, bayam, buncis, kangkung, kacang panjang, nanas, pisang ambon, semangka, jambu bij, wortel, kol, dan mangga harummanis. 



  1. PENYAKIT ANEMIA KARENA KARENA KELAINAN GIZI
            Sel-sel darah adalah sel yang tidak hidup. Sel-sel ini dibuat terus menerus didalam sumsum tulang dan kemudian dibuang dari peredaran darah oleh limpa. Jangka waktu sel ini beredar dalam cairan darah berbeda-beda; mungkin jangka waktunya sekitar 100 hari dengan suatu derajat penggantian sebanyak kira-kira 1% sehari. Ketika sel darah pecah didalam tubuh, zat besi akan dipertahankan terus untuk pembentukan sel darah merah baru (hemoiesis). Semakin besar pengrusakan sel-sel darah merah, maka semakin banyak pula kebutuhan diit untuk pembentukan kenbali. Terdapat tiga factor penyebab penyakit anemia, yaitu sebagai berikut.
  1. pengurangan fungsi khusus sumsum tulang. Terdapat tiga sebab umum, yaitu:
    1. penyakit sumsum tulang mencakup pertumbuhan ganas dalam sumsum tulang, leokimia mielogenik, dan suatu penyakit yang jarang didapat bernama “anemia aplastik idiopatik”.
    2. Toksin, meracuni fungsi-fungsi faali diseluruh tubuh.
    3. Racun-racun kimiawi dan phisik
  2. kehilangan sel-sel darah merah
  3. kekurangan supply zat-zat yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah
·         Defesiensi zat besi. Hal ini terjadi pada anak-anak yang telah disusukan terlalu lama.
·         Defesiensi vitamain-vitamin dan nutrient lainnya. Banyak kejadian anemia disebabkan oleh diit yang kekurangan banyak zat. Wanita jauh lebih mudah diserang anemia dibandingkan dengan laki-laki. Apa yang disebut toksemia pada kehamilan dan keadaan ekslamsia terdapat pada wanita yang menderita anemia karena kekurangan makan dan bayi yang dilahirkan lebih mudah menjadi anemic dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendapat makanan baik.
Penyakit anemia dapat diobati dengan memberikan suaru diit yang kaya akan protein hewani dan semua zat gizi lain yang diperlukan. Penderita juga akan mendapat keuntungan dari pemberian dosis tinggi; preparat inorganic, garam sulfat atau perklorida akan lebih efektif dibandingkan dengan preprat-preparat organic.
  1. PENYAKIT BUSUNG GIZI (BUSUNG LAPAR)
Sebab-sebab busung air pada gizi salah dapat dibagi tiga golongan:
  1. Disebakan defisiensi vitamin, terutama thiamin. Mengakibatkan kegagalan jantung dan peninggian permeabilitas kapiler terhadap protein.
  2. Hipoproteinhemia, koloid dalam plasma mempunyai pengaruh osmotic yang kecil saja, disebabkan oleh fraksi algumen.
  3. Dioresis mengurang, pada orang normal terdapat dioresis mengurang pada sikap tegak, dan bertambah pada orang yang menderita gizi salah, terutama mereka yang mendapat diit dengan nilai kalori yang sangat rendah.
Busung lapar disebabkan oleh kekurangan makanan, konsumsi protein yang rendah, dan defisiensi thiamin.
  1. Kerusakan Hati dan Cirhosisi karena Gizi Salah
            Ada dua metode untuk memudahkan penelitian kerusakan hati, yaitu:
  1. Biopsi, silinder kecil jaringan hati didapat dengan menusukkan jarum suntik kedalam jaringan hati. Pemeriksaan mikroskopik dan penentuan lemak pada silinder jaringan dapat dikelurkan dari hati didalam lubang jarum.
  2. percobaan untuk fungsi hati tergantung pada kesanggupan hati sehat untuk menangkap peredaran darah, zat warna atau lainnya yang disuntikkan intravena, kelambatan pembuangan zat merupakan tanda kerusakan hati.
Gilman telah membagi perubahan patholik sepeti di Afrika Selatan menjadi empat jenis.
    1. mencakup dimana penimbunan lemak pigmen sel hati merupakan gambaran utama.
    2. hati ditandai adanya pigmen yang mengandung zat besi, didalam sel dan tidak bersangkutan dengan cirrhosis.
    3. Jenis tiga sejenis dengan jenis dua kecuali pigmen yang mengandung zat besi bergumpal besar didalam sel hati atau sel yang terletak didalam saluran portal.
    4. Hati yang jelas terlihat dan kelainan selalu berhubungan dengan pigmen zat besi.
Banyak terdapat cirrhosis hati di daerah tropik berhubungan dengan diit yang mempunyai kekurangan berikut.
1.      Defisiensi protein
2.      Kadar karbohidrat lebih pada nasi
3.      Defisiensi vitamin
4.      Mengandung zat perangsang bumbu

  1. PENYAKIT GIZI SALAH PADA ANAK-ANAK
            Diseluruh daerah tropis, jumlah anak yang mati umur 12 bulan antara 100-400 perseribu kelahiran. Angka kematian anak lebih tinggi dibandingka dengan daerah hawa dingin. Mungkin bias dijumpai di daerah tropis.
            Tipe I. maramus pada gizi salah, keadaan ini disebabkan oleh setengah kelaparan. Dalam jumlah kalori makanan itu tercukupi, tetapi sifat tang tak sesuai dari makanan mengakibatkan metabolisme terganggu dan pencernaan kurang. Cirri-ciri dari anak, yaitu muntah-muntah, buang air dan asimilasi merendah. Gejala khas akan timbul sebagai reaksi dalam makanan terdapat jenis tumbuhan tergantung pada penderita gizi salah dan derajat asimalik. Sehingga terjadi kemumngkinan reaksi terhadap defisiensi usus.
            Tipe II. Hipoproteinemia, kuashiorkor berarti anak laki-laki merah dalam bahasa dgol coast, dipergunakan untuk gizi salah pada anak-anak yang mempunyai penyakit busung air, warna kulit pucat, rambut yang sedikit, dan erupsi kulit.
            Tujuan utama untuk mengusahakan penderita mendapat diit yang mudah dicerna dalam protein, vitamin dan mieral. Berikan sari buah, dan tulang yang sudah disaring halus, pisang matang dimasukkan dalam susu dapat menahan buang air.
            Jumlah protei yang cukup didalam diit, sama pentingnya dengan cukup vitamin terutama pada hati yang rusak.
           
  1. KERUSAKAN DAN KELAINAN GIGI-GELIGI
            Kelainan bentuk dan ketidak beresan gigi disebut erosi gigi. Kelinan gigi-geligi digolongkan kedalam caries atau kerusakan gigi. Dua factor timbulnya kerusakan gigi:
1.Factor-faktor Lingkungan Dalam Mulut
            Factor ini brersangkutan dengan kehalusan dan pemurnian baha makanan. Sifat bahan makanan daging kemungkinan menyelip diantara gigi dan memerlukan waktu untuk membersihkannya.
            Jumlah serat yang terdapat dalam sayuran dengan jalan penanaman dan dilakukan dengan giginya oleh pisau, garpu, dan mesin pemotong. Tujuannya supaya kerja gigi tidak terlalu berat, seperti roti, ikan dan kentang memerlukan pengunyahan sedikit.     
            Bahan makanan yang kecil dan berkumpul diantara gigi dan rongga merupakan makanan yang baik bagi bakteri. Jenis bakteri dalam gigi banyak sekali, tetapi tidak diketahui pengaruh yang lain diantara jenis bakteri-bakteri.
2.Kekurangan Gizi Dalam Diit
            Lodi M. Mellanbi telah menekankan pentingnya vitamin D bagi kesehatan gigi dan defisensi vitamin. Merupakan suatu sebab dari kerusakan gigi anak, defisiensi tidak mungkin terjadi sebab banyak dari kerusakan gig, jauh lebih sering mengenai gigi dapan bagian atas dibandingkan dengan gigi susu.
            Terdapat satu jenis kerusakan gigi susu pada anak-anak, gusinya membenkak dan berdarah, dimulai dari tepi gusi. Apabila kerusakan menjalar, gigi tampak hitam, permukaan gigi akhirnya menghabiskan gigi sampai tinggal tunggul bekas berwarna hitam. Disebabkan diit yang dimakan oleh anank-anak kekurangan vitamin A dan kalsium. Flour dsapat memberi perlidungan terhadap kerusakan gigi.

  1. ASPEK-ASPEK ILMU BEDAH DARI GIZI SALAH
            Gizi salah menghanbat penyembuhan luka, mempertinggi kerentanan shok dan kerusakan hati, menurunkan pertahanan infeksi. Keadaan gizi yang baik bagi yang melakukan pembedahan akan mengurangi angka kematian.
            Protein pemberian diit yang kaya protein. Misalnya memberikan daging sapi, hati dan susu, sukrosa atau karbohidrat yang dapat dicerna dengan mudah akan memberi pertolongan pada penderita dengan tulang patah.
            Kerusakan hati diantara penyakit gizi salah di daerah tropis, hal yang penting akan mendapat anesthesia atau obat arsen diberikan diit untuk menghindari kerusakan hati.

Vitamin
            Telah diketahui sejak beabad-abad bahwa peyakit skorbut menghalangi penyembuhan luka-luka dan penyambungan kembali tulang patah. Penderita-penderita mempergunakan lebih banyak asam askorbat yang didapatkan didalam vitamin.
Vitamin K harus diberikan sebelum operasi kepada semua penderita dengan penyakit kuning karena penyumbatan.
Kadar dalam darah dari vitamin B-kompleks telah menurunkan trauma, meski tampak tidak seimbang dalam derajat yang sama dengan asam askorbat.
Defesiensi vitamin A atau riboflavin berakibat hambatan epitel dalam mata. Ahli bedah mata ia melakukan praktek dimana defisien dalam vitamin, dapat menyembuhkan luka-luka lebih baik dan cepat, jumlah yang mencukupi vitamin A tersebut.

  1. KELAPARAN
Kelaparan Total
            Dimana kelapara total ini, sama sekali makanan yang dikonsumsi jaringan di bawah kulit dan tirai usus mengisut, otot-oto lurik dan organ rongga perut: jantung dan otak merupakan yang terakhir kurang beratnya. Penderita menjadi tidak semangat dan kehilangan segala perhatian bagi kehidupan. Denyut nadi menjadi perlahan (35 dan 50 denyut setiap menit), tekanan darah ketika istirahat menurun (60-80 nm sistolik dan 30-40 nm diastolic), dan kecepatan metabolic bias jauh di bawah normal.

Kelaparan Setengah Menahun
            Kelaparan setengah menahun terjadi bila bahan makanan sukar didapat, misalnya karena kegagalan panen setelah masa kering yang panjang atau karena sebab-sebab lain. Sebagian kelaparan disebabkan oleh tidak cukupnya jumlah makanan, bukan tidak ada makanan sama sekali. Diit biasanya tidak seimbang, mengandung banyak karbohidrat, dan defisien dalam sebagian besar zat-zar gizi lainnya. Selanjutnya banyak makan bahan makanan kasar yang menyebabkan gangguan pencernaan dan diarrhoea. Kecepatan metabolisma basal jadi menurun, detak nadi menjadi perlahan, dan penurunan tekanan darah.
            Kekurangan makanan ini disebabkan juga oleh gugup dan pekerjaan berlebih sehingga kulit menjadi kering dan kasar serta terasa dingin pada rabaan. Tidur terganggu, hambatan menstruasi, matanya mungkin berwarna dan terjadi gangguan penglihatan. Patah tulang karena perubahan-perubahan osteoporosis didalam tulang-tulang, oedema gizi (rasa panas tangan dan kaki) dan nyeri mulut. Semua itu terjadi akibat kelaparan menahun.

Pengobatan Kelaparan
            Tujuan pengobatan ialah untuk mengusahakan supaya penderita mendapat makanan yang bergizi dan mudah dicerna. Yang pertama diberikan ialah susu skim, yang mungkin dicerna dahulu menjadi pepton dengan sop daging dan sayuran yang telah disaring halus, dan sebaiknya glukosa ditambahkan pada susu ini. Setelah penderita sanggup mencerna makanan ini, diitnya dapat dinaikkan sedikit demi sedikit dengan penambahan susu penuh, ikan, sayur-sayur, dan buah-buahan. Jadi, terkanan harus diletakkan pada susu skim dan sop sop yang telah disaring.

  1. DEFISIENSI BERSYARAT (SPRUE)
            Terdapat gizi salah pada banyak jenis penyakit. Hal ini mungkin terjadi karena metabolisma salah, dimana zat-zat dipergunakan tidak secukupnya atau karena penyerapan merendah oleh gangguan pencernaan. Penyakit neuritis yang tampak pada beberapa kasus dysenteri merupakan hasil dari penyerapan yang tidak mencukupi dari vitamin-vitamin yang diperlukan karena penyakit saluran pencenaan itu..
            Sprue. Dimulainya penyakit sprue ini, sejak tingkat-tingkat permulaannya merupakan suatu syndroma dimana tanda-tanda, gejala dan perjalanan penyakit merupakan apa yang terdapat pada gangguan pencernaan saluran gastro-intestinal dengan merendahnya penyerapan zat-zat gizi atau pegrusakan zat-zat ini didalam saluran tersebut.
            Pengobatan penyakit sprue dilakukan dengan diit disertai pemberian vitamin-vitamin dalam dosis-dosis besar dan menghilangkan anemia dengan pemberian suntikan-suntikan hati atau asam folat.

BAB III
PENUTUP

A KESIMPULAN
            Penyakit-penyakit gizi salah, seperti penyakit karena defisiensi vitamin-vitamin dalam air, defisiensi vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, penyakit skorbut, anemia karena kelainan gizi, busung gizi, kerusakan hati, gizi salah pada anak-anak, kerusakan dan kelainan gigi-geligi, serta kelaparan. Semua penyakit-penyakit tersebut pada umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan tubuh serta masyarakat dan para ibu-ibu yang tidak peduli akan kesehatan sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Untuk mencegah dan mengobati penyakit ini, berikan suatu diit yang kaya akan protein, vitamin-vitamin, mineral, karbohidrat serta lemak yang dibutuhkan tubuh.

 B. SARAN
            Saya masih merasa bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca supaya dapat dijadikan pelajaran untuk kemudian hari.












DAFTAR PUSTAKA

Nicholls, Lucis. 1987. Ilmu Gizi dan Ilmu Diit di Daerah Tropik (Terjemahan Sediaoetama, Achmad Djaeni). Jakarta: Balai Pustaka.
Lancet(1949), i. 465

1 komentar:

  1. Kalau penyakit penyakitnya kurang zat gizi apa? tolong diberitau contohnya kurang vitamin A dalam Rabun senja, dsb.

    BalasHapus